1. Ibis Sport Club
Kehebatan sebuah klub sepakbola bisa dilihat dari rekor demi rekor yang
ditorehkannya. Namun, apa yang ditorehkan. Namun, apa jadinya bila rekor
yang tercipta justru merendahkan martabat. Tanyakan hal tersebut pada
Ibis Sport Club. Tim yang kini berlaga di lapis kedua liga regional
Pemambucano (Brasil) ini layak disebut sebagai klub terburuk di Dunia.
Profil Klub :
Nama Lengkap : Ibis Sport Club
Berdiri : 15 November 1938
Stadion : Municipal de Paulista
Pendiri Klub : Osnildo Ramos
Presiden Klub : Omar Ramos
Manajer : Marcos Costa
Kompetisi : Seri-A-2 (lapis kedua liga regional Pemambucano)
Inilah Torehan Rekor "Ibis Sport Club" selama Bermain
• Sepanjang 60 pertandingan pertama. Ibis hanya mencetak 120 gol dan kemasukan 3700 kali
• Tak pernah menang dalam 56 rangkaian pertandingan, termasuk 23 kekalahan beruntun pada awal 1980an.
• Kalah dalam semua laga pada 1980, termasuk kekalahan telak 0-15, 0-30 dan 0-40.
• Kemasukan 44 gol dalam empat pertandingan melawan Sport Recife pada 1978
Rencana Perbaikan
Saat merayakan ulangtahun ke-70, manajemen klub mencanangkan tekad untuk bangkit. Rencana perbaikan yang akan dilakukan:
1. Pada akhir 2009 sudah memiliki komplek latihan yqng dibangun dengan biaya enam juta pound atau 94,5 miliar rupiah
2. Memiliki labih dari 20 ribu anggota sebelum akhir 2010.
3. Kembali ke Divisi satu Pemambucano pada 2010.
4. Promosi ke Seri C pada 2012.
2. Haples Madron FC
Kalau ada tim sepakbola kebobolan sampai 55 gol dalam satu pertandingan tanpa mampu membalas, barangkali merupakan tim terburuk di dunia. Memang ada? Ada, bukan di Brunei atau Bangladesh, tapi di Inggris di mana bercokol tim-tim Liga Primer.Haples Madron FC, sebuah tim sepakbola dusun ditahbiskan sebagai klub terburuk se-Inggris setelah kalah dalam 11
Profil Klub :
Nama Lengkap : Ibis Sport Club
Berdiri : 15 November 1938
Stadion : Municipal de Paulista
Pendiri Klub : Osnildo Ramos
Presiden Klub : Omar Ramos
Manajer : Marcos Costa
Kompetisi : Seri-A-2 (lapis kedua liga regional Pemambucano)
Inilah Torehan Rekor "Ibis Sport Club" selama Bermain
• Sepanjang 60 pertandingan pertama. Ibis hanya mencetak 120 gol dan kemasukan 3700 kali
• Tak pernah menang dalam 56 rangkaian pertandingan, termasuk 23 kekalahan beruntun pada awal 1980an.
• Kalah dalam semua laga pada 1980, termasuk kekalahan telak 0-15, 0-30 dan 0-40.
• Kemasukan 44 gol dalam empat pertandingan melawan Sport Recife pada 1978
Rencana Perbaikan
Saat merayakan ulangtahun ke-70, manajemen klub mencanangkan tekad untuk bangkit. Rencana perbaikan yang akan dilakukan:
1. Pada akhir 2009 sudah memiliki komplek latihan yqng dibangun dengan biaya enam juta pound atau 94,5 miliar rupiah
2. Memiliki labih dari 20 ribu anggota sebelum akhir 2010.
3. Kembali ke Divisi satu Pemambucano pada 2010.
4. Promosi ke Seri C pada 2012.
2. Haples Madron FC
Kalau ada tim sepakbola kebobolan sampai 55 gol dalam satu pertandingan tanpa mampu membalas, barangkali merupakan tim terburuk di dunia. Memang ada? Ada, bukan di Brunei atau Bangladesh, tapi di Inggris di mana bercokol tim-tim Liga Primer.Haples Madron FC, sebuah tim sepakbola dusun ditahbiskan sebagai klub terburuk se-Inggris setelah kalah dalam 11
pertandingan beruntun.
Mereka juga harus menerima gawangnya kebobolan 220 gol termasuk di
antaranya menerima kekalahan telak 55-0.
Haples Madron FC terus tampil buruk sejak awal musim kompetisi. Gawang tim itu bahkan harus kebobolan 227 gol sejak pertandingan pembuka Agustus dan hanya mampu mencetak dua gol.
Haples Madron FC terus tampil buruk sejak awal musim kompetisi. Gawang tim itu bahkan harus kebobolan 227 gol sejak pertandingan pembuka Agustus dan hanya mampu mencetak dua gol.
Performa terburuk tim
terjadi ketika melawan Illogan Reserves yang mempermalukan mereka 55-0
pada awal bulan ini. Pada pertandingan itu tim lawan rata-rata mampu
menceploskan satu gol tiap satu menit.
Manajer tim Alan
Davenport mengaku Madron FC mungkin adalah “tim terburuk di Inggris”.
Meski penampilan timnya sedang melorot pria itu memuji semangat bermain
pasukannya.
Biang keladi anjloknya
Madron FC diakibatkan gelombang kepergian pemainnya setelah tim mendapat
tiket promosi musim lalu. Klub hanya mampu mempertahankan 8 pemain dan
kalah 22-0 dari St Buryan pada laga pertama kompetisi Liga Saturday,
liga non profesional. Tim bahkan hanya mampu menurunkan 7 pemain ketika
dipermalukan 55-0 pada 20 November lalu.
“Kami memang dipaksa
berjuang keras di mana harus bermain dengan hanya 7 pemain dan tidak ada
kiper. Saya tahu semua orang mentertawai kami namun kami akan terus
berjuang,” kata Davenport, yang ditunjuk sebagai pelatih sementara
Madren FC.
Davenport menjelaskan
timnya akan terus bermain setiap pekan sampai akhir musim kompetisi.
Meski penampilan para pemainnya belum menunjukkan tren positif mereka
tetap gembira untuk bisa bermain. “Kepala kami bisa saja tertunduk lesu.
Namun kami akan terus berjuang,” katanya
No comments:
Post a Comment